Pada tahun 1960 sampai dengan
1985 Dusun Manding pernah didatangi dua menteri sosial Republik Indonesia,
Yaitu : Menteri sosial Rusia, SH pada tahun 1967 dan Menteri Sosial Tambunan,
SH pada tahun 1985. Kedua menteri tersebut melihat secara langsung Dusun
Manding atau Dawang yang baru terkenal, karena masyarakatnya bergotong-royong
membuat rumah bentuk Limasan secara gotong-royong. Setiap tahunnya bisa membuat
4 rumah bentuk Limasan (seragam) dengan gotong royong.
Adapun kegiatan yang menunjang
pada waktu itu disetiap dusun dibentuk kegiatan yang namanya LSD (Lembaga
Sosial Desa). Pada tahun 1960 sampai dengan 1985, kepala dinas Bantul Bapak
Sartono, untuk ketua LSD di Dusun Manding Bapak Sastro Budiman, untuk penggerak
masyarakat Dawang yaitu Bapak Parto. Karena kesuksesan masyarakat Manding
Dawang bergotong-royong membuat rumah penduduk, maka laporan itu sampai
ditingkat menteri sosial maka yang pertama, menteri sosial Rusiah, SH datang di
Manding melihat secara langsung rumah hasil gotong-royong tersebut dan pada
waktu menteri sosial terkesan, maka dia memberi kenang-kenangan antara lain
yang berguna untuk membangun :
1. Sarana
pendidikan, dengan didirikan bangunan TK.
2. Sarana
kesehatan, dengan didirikan bangunan Puskesmas.
3. Sarana
agama, dengan didirikan bangunan Mushola.
4. Sarana
kesenian, dengan didirikan bangunan panggung kesenian.