Sebagian orang pasti tidak banyak yang tahu bahwa di Yogyakarta terdapat satu desa yang para penghuninya adalah para pengrajin
kerajinan yang berbahan dasar kulit hewan seperti sapi dan kambing. Di sepanjang
jalan masuk menuju desa tersebut rata-rata rumah mereka di jadikan toko
kerajinan kulit yang mereka buat.
Banyak Rumah-rumah di sepanjang jalan jadi Showroom
kerajinan mereka. Desa pengrajin kulit tersebut berada di jalan Parangtritis km
11,5 Desa Manding RT.08/05, Sabdodadi, Bantul dari arah kota jogja berada
persis di sebelah kanan. Sebelum menuju pantai parangtritis
biasanya banyak wisatawan lokal maupun luar yang mampir ke desa Manding ini.
Ada banyak kerajinan yang ditawarkan di desa Manding ini diataranya adalah
aksesoris, dompet, tas, sepatu, sandal, talipinggang ataupun jaket kulit.
Gapuro desa Manding ngambil pic dari
jalanan desa Manding
Sebenarnya saat mengunjungi tempat ini saya tertarik
dengan cerita sepupu saya, yang membeli sepatu dan sandal tapi sudah
bertahun-tahun gak pernah rusak. Menurutnya sepatu dan tas tersebut asli dari
kulit sapi, biarpun dipakai terus kok gak rusak-rusak, sementara dia sudah
bosen pakainya hihihihihihi. Sebenarnya ia adalah seorang yang sangat susah
mencari ukuran sepatu yang pas, buat wanita yang memiliki kaki gajah dengan
ukuran 42 susah sekali mencari sepatu buat kerja atau sepatu pantovel. Di desa
Manding inilah ia menemukan sepatu kerja dengan ukuran yang sesuai dengan
kakinya. Belum lagi di desa Manding ia juga bisa memesan model sesuai
dengan selera yang ia inginkan. Harga yang ditawarkan juga relatif murah,
sementara barangnya bisa awet sekali karena berbahan dasar kulit hewan seperti
sapi dan kambing.
Tas-tas
Berbahan Kulit
Menurut cerita
yang saya dengar dari masyarakat setempat, ditahun 1974 desa Manding tersebut
mulai membuat kerajinan kulit menjadi berbagai macam model. Awalnya kerajinan
kulit ini dipelopori oleh 3 orang pemuda desa tersebut yaitu Prapto Sudarmo,
Ratno Suharjo dan Wardi Utomo mereka membuat pakaian pelana kuda. Berawal dari
kegiatan tersebut mereka mengembangkan usahanya menjadi berbagai macam
kerajinan. Karena begitu pesatnya permintaan kerajinan mereka maka lambat laun
masyarakat sekitarpun mengikuti jejak mereka.
Desa Manding
menjadi salah satu tujuan para wisatawan saat ini, yang kebetulan sedang
berwisata di Kota Jogja. Karena di daerah bantul ini ada beberapa lokasi wisata
yang bisa kita kunjungin sekaligus seperti Kasongan, Gabusan, pantai
Parangtritis ataupun pantai Parangkusumo. Berkunjung ke desa Manding sekalian
bisa berbelanja oleh-oleh berbagai macam aksesoris, tas, dompet, sepatu,
sandal, dan jaket. Gak kalah menurut saya dengan kerajinan
kulit di Cibaduyut bandung hehehehehe.
Sumber :
http://wisata.kompasiana.com
v
Desa Wisata Manding begitu kreatif, maju terus
BalasHapus